Tuesday, December 17, 2013

Potong Kuku Jadi Kaya

Amalan  supaya cepat kaya part II, adalah rangkaian amalan yang menjadi pelangkap,amalan-amalan cepat kaya yang saya sudah posting terdahulu, untuk menjadi kaya banyak cara ataupun amalan yang harus kita lakukan, mungkin takdir kita berbeda-beda, ada yang kaya dengan mengamalkan surah Al-waqiah, ada juga dengan melaksanakan dengan shalat sunat dhuha, dan lain-lain.
Disini penulis akan menambahkan salah satu amalan mungkin cocok untuk kita bersama, ternyata tangan dan kaki kita bisa membuat kita kaya asalkan dilakukan dengan benar. Tangan merupakan anggota tubuh manusia yang yang mempunyai rahasia yang menakjubkan, salah satu cara adalah bagaimana cara kita memotong kuku yang ada ditangan kita, menurut bebarapa ulama mengatakan bahwa, ada adab dalam memotong kuku, mungkin kita selama ini hanya asal potong saja, tanpa tahu caranya, harinya. Disini penulis akan berbagi kepada anda semua bagaimana cara memotong kuku yang dianjurkan:
1.Tangan Kanan
Yang pertama yang harus kita potong adalahk Kelingking, biasa setelah kelingkin adalah jari manis, tetapi disini bukan melainkan Jari Tengah, kemudian Jempol, lalu Jari Manis lalu yang terakhir Telunjuk.
2.Tangan Kiri
Yang pertama adalah Jempol, lalu kemudian Jari Tengah, Kelingking, Telunjuk dan yang terakhir adalah Jari Manis
3. Kaki
Untuk kaki agak lebih sederhana saja di mulai dari kaki kanan kelingking, mundur terus sampai ke jempol kaki, baru dilanjutkan dengan kaki kiri dari jempol, terus mundur kearah kaki berikutnya sampai terakhir kelingking, Simplenya adalah dari kelingking kaki kanan sampai kelingking kaki kiri.Salah satu manfaatnya adalah Rezeki di tangan kita selalu bertambah, kemudian di hilangkan stress dalam diri kita.Oh yah hampir lupa potonglah kuku tangan dan kaki setiap hari Jum’at, bukan hari-hari yang lain,selamat mencoba semoga dengan Izin Allah rezki kita terus bertambah setiap hari dan kita akan menjadi orang kaya. Mudah-mudaha ada manfaatnya, Wassalam.

Sumber : Artikelislamikoe

PENANTIAN SANG AYAH

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - PENANTIAN SANG AYAHTersebutlah seorang ayah yang mempunyai anak. Ayah ini sangat menyayangi anaknya. Di suatu weekend, si ayah mengajak anaknya untuk pergi ke pasar malam. Mereka pulang sangat larut. Di tengah jalan, si anak melepas seat beltnya karena merasa tidak nyaman. Si ayah sudah menyuruhnya memasang kembali, namun si anak tidak menurut. Benar saja, di sebuah tikungan, sebuah mobil lain melaju kencang tak terkendali. Ternyata pengemudinya mabuk. Tabrakan tak terhindarkan. Si ayah selamat, namun si anak terpental keluar. Kepalanya membentur aspal, dan menderita gegar otak yang cukup parah. Setelah berapa lama mendekam di rumah sakit, akhirnya si anak siuman. Namun ia tidak dapat melihat dan mendengar apapun. Buta tuli. Si ayah dengan sedih, hanya bisa memeluk erat anaknya, karena ia tahu hanya sentuhan dan pelukan yang bisa anaknya rasakan. Begitulah kehidupan sang ayah dan anaknya yang buta-tuli ini. Dia senantiasa menjaga anaknya. Suatu saat si anak kepanasan dan minta es, si ayah diam saja. Se....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Friday, December 6, 2013

Adab Menuntut Ilmu

Biasanya ilmu didapat di sebuah majlis ilmu. Majlis ilmu adalah sebuah majlis yang di gunakan untuk mencari ilmu agar bisa beramal dengan benar dan puncaknya adalah mendapakan ridho Allah SWT. Rasulullah SAW telah menyebut banyak hadits berkenaan dengan kemuliaan majlis ilmu. Pernah beliau menyebut majlis ilmu sebagi taman surga, jalan menuju surga, tempat malaikat melebarkan sayapnya tanda kerelaan kepada yang hadir di majlis tersebut, tempat Allah menurunkan rahmat dan pengampunanNya dan masih banyak sanjungan Rasulullah SAW akan kemuliaan majlis tersebut. Itulah pendidikan dari Rasulullah SAW kepada kita agar kita memuliakan majlis ilmu.

Hanya orang yang bisa memuliakan majlis ilmu itulah orang yang mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan akan merasakan keindahan sebuah majlis ilmu. Dan dengan ilmu yang bermanfaat seseorang akan semakin baik kepada sesama dan kepada Allah SWT. Kehadirannya di majlis ilmu akan dirasakan sebagai kehadiran yang ia rindukan dan ia nikmati.

Makna memuliakan majlis adalah menyadari dengan hati bahwa semua yang ada di majlis adalah yang akan menghantarkan kita kepada kemuliaan dihadapan Allah SWT. Artinya menginsyafi tentang siapapun yang ada di tempat itu adalah tim sukses kita menuju ridho Allah SWT. Maka harus diperhatikan unsur-unsur majlis ilmu ini agar benar-benar kita bisa memuliakan majlis ilmu dan akhirnya mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Di dalam majlis ilmu harus ada guru, murid dan ilmu yang disajikan. Memuliakan majlis ilmu adalah memuliakan semua unsur tersebut diatas. Artinya harus kita perhatikan tata krama berikut ini:
1. Tatakrama guru terhadap murid
2. Tatakrama murid terhadap guru
3. Tatakrama guru terhadap sesama guru
4. Tatakrama murid dengan sesama murid
5. Tatakrama guru dan murid terhadap ilmu

1. Tatakrama Guru Terhadap Murid

Seorang guru yang datang ke majlis ilmu harus mempunyai tata krama kepada murid-muridnya. Tata krama ini tidak lain adalah kelanjutan dari ketulusan seorang guru dalam mengajar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru berkenaan dengan tata kramanya terhadap muridnya :

a. Melihat Murid Sebagai Ladang Akhiratnya

Melihat murid sebagai ladang pahala akan melahirkan sebuah kesungguhan dalam mendidik dan tidak akan kenal putus asa. Tidak akan membeda-bedakan mana yang kaya dan mana yang miskin, mana yang berpangkat dan mana yang tidak berpangkat.

Kegagalan seorang guru dalam menyampaikan ilmu yang bermanfaat adalah di saat seorang guru melihat murid sebagai ladang mencari dunia. Dunia disini bisa dalam bentuk materi atau pangkat dan sanjungan.

Seorang guru ketika melihat murid sebagai ladang mencari dunia akan menjadikan tolak ukur dalam mengajar sang murid adalah keuntungan dunia. Selagi menguntungkan di dunia akan diperhatikan dan jika tidak menguntungkan tidak diperhatikan. Guru semacam ini kelihatannya mengajar ilmu dan mengajak kepada kebaikan akan tetapi sebenarnya ia menyeru orang agar membawa dunianya kepadanya. Dari sinilah muncul kedengkian seorang guru dengan guru yang lainnya, hilangnya kerjasama yang baik antara guru dengan guru dan lebih dari itu seorang guru akan mudah berputus asa di dalam mengajarkan ilmunya.

b. Melihat Murid Dengan Mata Kasih Sayang

Seorang guru yang tulus akan selalu melihat murid dengan mata kasih sayang. Mata yang penuh kerinduan agar sang murid menjadi baik dan mendapatkan ridho Allah SWT. Seorang guru yang melihat muridnya dengan penuh kasih sayang akan selalu terlihat santun dalam mengajar, indah dalam berinteraksi dan penuh kebijakan di saat menyampaikan kebenaran dan melarang kebathilan.

Guru yang penuh kasih sayang akan selalu koreksi diri dalam menyampaikan kebenaran dan di saat sang murid belum bisa menerima kebenaran tidak akan terburu-buru menyalahkan muridnya. Akan tetapi ia akan selalu melihat dirinya kenapa orang lain belum bisa menerima kebenaran yang disampaikan. Apakah dirinya kurang lembut dalam bertutur kata, atau tidak memberi contoh yang baik dalam perilaku atau kurang berserah dan memohon kepada Allah SWT, dan lain sebagainya yang intinya adalah mengoreksi kekurangannya yang sangat mungkin menjadi sebab ditolaknya sebuah kebenaran oleh sang murid.

Hal yang amat membahayakan seorang guru adalah di saat melihat murid dengan mata picik dan merendahkan, itulah hakikat kesombongan. Guru yang sombong tidak akan bisa menyampaikan ilmu yang bermanfaat.

c. Memberi teladan yang baik kepada murid

Dikatakan “lisanulhal afsoh min lisanilmaqol..”, bahwa suri tauladan dalam bertingkah laku itu lebih mengena di hati seseorang dari pada omongan yang diucapkan lidah. Seorang guru yang berusaha menularkan ilmunya kepada murid harus bisa memberi contoh yang baik kepada muridnya. Hal ini disebut Rasulullah SAW dengan sabdanya “ ibda’ binafsik..” artinya memulai mengamalkan ilmu untuk dirinya sendiri. Inilah kunci sang guru untuk membuka hati muridnya agar mudah menerima ilmunya.

2. Tata Krama Murid Terhadap Guru

Agar ilmu bermanfaat seorang murid harus bertata krama kepada gurunya.
Tata krama disini adalah:

a. Datang Kepada Guru Dengan Tujuan Baik
Seorang murid yang datang kepada seorang guru harus punya tujuan baik. Tujuannya adalah untuk mendapatkan bimbingan dan ilmu dari sang guru agar semakin dekat kepada Allah SWT. Tidak beruntung seorang yang datang ke majlis ilmu hanya ingin mencari kesalahan sang guru atau mencari keuntungan dunia. Murid dengan tujuan yang salah itulah yang akan di jauhkan dari ilmu yang bermanfaat dan barokah.

b. Melihat Guru Sebagai Pembimbing Menuju Keselamatannya Di Akhirat
Inilah yang menjadikan seorang murid amat menghargai seorang guru. Penghargaan inilah yang menghantarkannya untuk senantiasa serius dan bersungguh-sunguh dalam menimba ilmu dari sang guru.

c. Patuh Kepada Nasehat Guru
Sungguh jauh dari keberhasilan jika seorang murid tidak membiasakan patuh kepada sang guru. Patuh disini tidak terbatas pada urusan ilmu saja akan tetapi segala isyarat dan anjuran yang disampailkan sang guru seorang murid sebisa mungkin mematuhinya asalkan tidak dalam hal yang dilarang Allah SWT.

d. Mengabdi Kepada Guru
Pengabdian disini maknanya adalah adanya kesiapaan hati untuk mengutamakan sang guru dari kepentingan dirinya sendiri, memperhatikan kebutuhan sang guru dan berusaha untuk mencari kerelaan hati dari sang guru.
Wallahu A'lam Bishshowab

3. Tata Krama Guru Terhadap Sesama Guru

Bertata krama sesama guru adalah sebagian dari tanda ketulusan seorang guru. Guru yang belum bisa melihat guru yang lainnya sebagai mitra dalam perjuangannya belumlah pantas dianggap sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkenaan dengan tata krama ini.

1. Saling Membantu Antar Guru
Tujuan guru mengajar murid adalah agar murid tersebut mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan mendapatkan ridho Allah SWT. Seorang guru yang sesungguhnya harus bisa merasa bangga dan selalu mendukung jika melihat ada guru yang mendidik para muridnya. Seorang guru sejati akan senantiasa membuka pintu kesempatan untuk maju bagi guru-guru yang lainnya. Karena tujuan para guru sebenarnya adalah kemajuan kemajuan keberhasilan dalam mendidik.

2. Tidak Saling Mendengki
Ini adalah hal yang amat penting untuk diperhatikan oleh seorang guru. Sebab mendengki kepada sesama guru tidak akan muncul kecuali karena busuknya niat di hati disaat belajar dahulu dan mengajar sekarang. Mengajar adalah berdakwah artinya mengajak kepada Allah SWT. Semakin banyak guru-guru yang berjuang adalah karunia dan pertolongan dari Allah dalam sebuah perjuangan. Artinya semakin banyak pasukan-pasukan di dalam mendidik semakin ringanlah tugas seorang guru. Kedengkian sesama guru adalah paling busuknya kedengkian, dan yang akan jadi korban adalah para murid.

4. Tata Krama Murid Dengan Sesama Murid

Seorang murid yang menutut ilmu dengan tulus karena Allah SWT akan tampak di dalam perjalanannya di dalam mencari ilmu penuh dengan tata krama kepada sesama kawan seperjuangannya. Semua itu akan terlihat dalam hal-hal berikut ini.

a. Saling Menghormati Sesama Murid.
Di dalam mencari ilmu yang bermanfaat seorang murid tidak cukup hanya dengan menghafal dan baik kepada guru. Akan tetapi ada rahasia ketulusan yang tersembunyi di balik persahabatannya dengan teman-temannya. Yang belum bisa menghargai temannya artinya telah tersembunyi di hatinya kesombongan dan sungguh hati yang sombong amat susah untuk menerima ilmu yang bermanfaat.

b. Tolong-Menolong Dalam Mencapai Keberhasilan.
Seorang murid yang tulus harus merasa berbangga dan bergembira jika melihat temannya berhasil. Seorang murid yang tidak menginginkan keberhasilan sahabatnya adalah murid yang menyimpan dengki di dalam hatinya. Murid yang mendengki jika menjadi ustadz kelak akan menjadi ustadz yang pendengki. Mereka itu bukanlah orang-orang yang akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

c. Berkhidmah Kepada Sahabat
Akhlaq yang tidak baik dalam menuntut ilmu adalah murid yang gemar memerintah sahabatnya untuk urusan pribadinya. Sementara ia sendiri orang yang paling malas membantu sahabatnya. Memperbudak sahabat adalah ciri orang yang tidak mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah. Begitupun sebaliknya, yang ringan tangan serta mudah di dalam mengabdi kepada sesama sahabat adalah ciri orang-orang yang akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah.

5. Tatakrama Guru dan Murid Terhadap Ilmu

Tatakrama terhadap ilmu disini adalah tata krama yang harus dimiliki seorang guru dalam menyampaikan ilmu dan yang harus dimiliki seorang murid dalam mengambil ilmu.
Seorang guru dalam menyajikan ilmu harus dengan akhlaq yang mulia karena ilmu adalah cahaya hidayah. Jangan sampai di saat menyampaikan ilmu di barengi dengan kata-kata kotor, jorok atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan kemuliaan ilmu dan majlis ilmu. Sungguh akan dicabut barokahnya ilmu dan majlis ilmu jika disitu terdapat kata-kata kotor atau tingkah laku guru yang tidak baik dalam menyampaikan ilmu.

Seorang murid hendaknya menjaga kemuliaan ilmu dan majlis ilmu dengan cara duduk yang baik dan beradab, menghadap kepada guru dengan baik dan menjaga dari berucap dan bertingkah laku yang tidak baik. Bahkan jika ia mendengar ilmu yang disampaikan seorang guru adalah sesuatu yang telah lama ia ketahui atau ia dengar untuk yang ke-seribu kalinya, akan tetapi tata krama seorang murid dalam mendengar adalah seperti murid yang pertama kali mendengar ilmu tersebut. Menjaga kitab dan merawatnya dengan baik, serta meletakannya di tempat yang mulia adalah bentuk tata krama dalam menuntut ilmu. Dan membiasakan mengambil ilmu dalam keadaan ia mempunyai wudhu adalah kesempurnaan dalam menghormati ilmu dan pembuka hati untuk menerima ilmu yang bermanfaat.

Penutup

Itulah sekelumit yang bisa kami hadirkan dalam rangka membangun diri dan masyarakat untuk menjadi hamba-hamba yang berilmu manfaat untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
Ada banyak hal lagi yang berkenaan dengan cara-cara menghormati majlis ilmu dan mencapai keberhasilan dalam menuntut ilmu. Diantaranya adalah adanya bekal yang halal, memilih guru dengan benar, mencari teman yang benar dan memilih ilmu yang lebih dibutuhkan. Semua ini bisa dilihat di dalam kitab At-Tibyan karangan Imam An-Nawawi dan kitab Ta'lim Muta'allim karangan Imam Az-Zarnuji. Semoga ini semua bermanfaat untuk kami sendiri dan kaum muslimin.
Wallahu a'lam bishshowab

#ADAB_MENUNTUT_ILMU_Oleh_Buya_Yahya

Thursday, December 5, 2013

WARUNG MAKAN

Seorang Kakek dan Nenek turun dari sebuah bus antar kota di sebuah terminal. Mereka telah menempuh perjalanan dari perjalanan wisatanya di luar negeri. Setelah turun dari pesawat, Kakek dan Nenek tersebut lalu menumpang bus yang telah mereka naiki ini. Mereka memang berencana untuk langsung menuju kota dimana anak dan cucunya tinggal. Kakek dan Nenek tersebut ingin membagikan oleh-oleh yang mereka dapat dari liburan panjang di masa tuanya. Dengan membawa barang bawaannya, mereka lalu berjalan menuju sebuah warung makan untuk mengisi perut yang mulai keroncongan. Kakek dan Nenek itu duduk bersandar di kursi kosong di warung. “Uuhh, sampai juga akhirnya..” Kakek itu menghela nafas. “Empat jam di dalam bus membuat kaki tuaku ini terasa kaku.” Warung makan itu lumayan besar, dengan jumlah kursi sekitar 30-an buah. Terlihat para pelayannya hiruk pikuk membersihkan meja-meja. Warung itu memang cukup ramai, sekitar tiga per empat jumlah kursiny....
Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1